Sabtu, 05 November 2016

Serindit Melayu (Panglima Hijau dari Riau)

    Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.

    Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil. Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.

      Bagi orang melayu Riau misalnya, Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang: kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan. Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan Serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada “Hulu Keris” yang disebut “Hulu Keris Kepala Serindit”, yang melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Keris sebagai bagian pakaian lengkap adat Riau, hulunya yang bermotif Serindit.

Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka.

Kerajaan   :Animalia
Filum        :Chordata
Kelas         :Aves
Ordo          :Psittaciformes
Famili        :Psittacidae
Genus        :Loriculus
                   Blyth, 1850
Spesies      :Loriculus galgulus

Merajut Mimpi

Gubahan Y:

Bunyi lonceng tepat pukul 2 siang menandakan waktu pulangku dari sekolah, perkenalkan nama aku Azlan sekarang duduk dikelas 3 SMA. Aku tinggal bersama orang tua dan ke dua adikku, teriknya siang itu aku mengayuh sepeda bersama temanku Toro, dari sekolah menuju rumahku, rumahku berjarak sekitar 15 km dari sekolahku. Baju seragam putihku mulai basah akibat keringat yang keluar dari tubuhku. Toro merupakan tetanggaku dan dia teman bermain ku dari kecil, dia hanya tinggal bersama ibunya sewaktu dia masih berumur 2 tahun bapak pergi mencari kerja keluar negri dan sampai saat ini tidak ada kabarnya.
Krek..krek..aku membuka pintu pagar rumah dan memarkirkan sepedaku di bawah pohon mangga di depan rumahku.aku masuk kerumah “Assalamu’alaikum”  sahutku dari luar, “Waalaikumsalam” sahut ibuku, dirumah ada ibu dan adikku, hari ini ibu memasak makanan kesukaanku asam pedas. Tapi aku tidak langsung makan, aku biasanya mununggu ayahku pulang dari sekolah, aku terbiasa makan siang bersama keluargaku. Oh iya, Ayahku bekerja sebagai seorang guru di SMP dekat rumahku, aku sangat Hormat kepada Ayahku, beliau tidak hanya sebagai kepala keluarga kami, tetapi sebagai tauladan bagi aku.
Selepas makan siang aku pergi kerumah Toro, kami rencana hari ini mau ke danau memancing ikan. Desaku sangat banyak ikan air tawar dan sebagian masyarakat desaku  bekerja sebagai nelayan. Aku pergi kedanau bersama Toro naik sepedaku, ditengah perjalanan kami melihat segerombolan monyet yang merusak perkebunan warga, didesaku banyak monyet liar yang merusak kebun warga akibat habitatnya dirusak untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Kami pun menghalau monyet itu untuk keluar dari perkebunan warga. Ketika itu aku mendengar terikan “awww” aku melihat Toro terduduk sambil memegang kakinya yang mengelurkan banyak darah, ternyata kaki toro terkena paku  dijembatan kayu yang sudah rusak. Aku bergegas membawa toro ke Puskesmas dan kegiatan memancingpun batal kami lakukan.

Keesokan harinya aku berangkat sendiri kesekolah mendayung sepedaku, hari ini Toro tidak masuk sekolah dikarenakan masih sakit akibat kakinya yang terkena paku semalam. Pagi ini cuaca agak mendung, nampaknya akan turun hujan. “treek” apa yang aku takutkan akhirnya muncul rantai sepedaku putus ditengah jalan, dan jarak kesekolahku tinggal 5 km lagi, sedangkan sebentar lagi lonceng masuk akan berbunyi. Akupun berlari menderet sepedaku dan rintik-rintik hujanpun mulai turun. Akupun akhirnya sampai disekolah dengan pakaian setengah basah, dan teman-temankuku sudah masuk kelas 5 menit yang lalu, aku menghadap guru piket, kebetulan guru piket yang bertugas pada hari itu adalah pak sarno yang terkenal garang dan disiplin, semua siswa takut kepadanya. “Assalamualaikum pak, ma,,,af pak, saya hari ini datang terlambat” begitu ungkapku. Beliau memandangku dengan tatapan dengan bola mata yang besar sambil memegang kumisnya yang tebal “kenapa kamu bisa telambat”..........................................................bersambung.....

Jumat, 04 November 2016

lirik lagu"SAHABAT TERINDAH"
kau sahabat terindah..
kau mengenali ku seutuhnya..
ku...ingingin tiada yang memisahkan kita...
owh...owh...owh...
karena kau lah...sahabat terindah...
ku mengenalimu seutuhnya...

reff: membuat diri kuberarti...
       kau selalu tersenyum bahagia...
       walau hati ini....ingin mengungkapkan....
       perasaan dihatiku.....


Oksitosin VS Kortisol

Assalamua'likum wr.wb
    apa kabar sahabat melayu education Riau, kali ini kita akan membahas dua hal yang paling banyak di alami setiap manusia dalam menjalani proses kehidupan yaitu sedih dan bahagia. kali ini kita akan mengupas secara keilmuan, melalui proses yang terjadi didalam tubuh manusia, tentang refleks tubuh ketika sedih dan bahagia.

  Seperti dikutip dari Female First, otak Anda memiliki banyak hormon seperti oksitosin dan dopamin, yang merupakan hormon pembangkit rasa bahagia. Ketika seseorang merasa sedih atau marah, otak akan terganggu dan dua hormon tersebut akan pergi. Meninggalkan hormon stres di otak.

   Ketika sedih, otak akan mengirimkan kortisol dan epinephrine, hormon yang menimbulkan reaksi perlawanan dan melarikan diri. Reaksi ini bekerja maksimal jika Anda berada di situasi yang mengancam. Misalnya terjebak di kerusuhan atau bertemu rampok, hormon kortisol akan memicu otot untuk bergerak demi menghindarinya. Tapi saat sakit hati, Anda harus melarikan diri dari siapa? Tidak ada wujud nyatanya.

  Kortisol atau dikenal juga dengan glukokortikortropik hormon adalah kelompok hormon steroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal bagian korteks ginjal yang juga dipengaruhi oleh master gland “hipotalamus”. Hipotalamus mensekresikan hormon pembebas kortikotropik yang akan merangsang melalui kelenjar hipofisis (pituitari). Selanjutya pituitary merespon perintah dari hipotalamus dengan mensekresikan hormon ACTH yang akan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormon – hormonnya salah satunya adalah kortisol. Pelepasan hormon adrenal ini masih berkaitan dengan kondisi yang mencekam, “stres”, sesuatu yang dapat meningkatkan pelepasan hormon – hormon adrenal.
Orang marah akibat kerjanya hormon Kortisol

  Hormon Oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus.Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, ia memilikitugas penting memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Setiapsaat, hipotalamus mengkaji pesan-pesan yang datang dari otak dandari dalam tubuh. Setelah itu, hipotalamus menjalankan beberapafungsi, seperti menjaga kemantapan suhu tubuh, mengendalikantekanan darah, memastikan keseimbangan cairan, dan bahkan pola tidur yang tepat.

ekpresi bahagia akibat kerja Hormon Oksitosin

Wisata Edukasi di Riau terupdate versi Melayuriau_education


1. Istana Siak  
          " Istana Matahari Timur " atau disebut juga Asserayah Hasyimiah atau ini dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman. Arsitektur bangunan merupakan gabungan antara arsitektur Melayu, Arab, Eropa. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu Istana.

Istana Siak terletak di jalan Sultan Syarif Kasim Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Istana ini beroperasi setiap hari Senin sampai Minggu, mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Khusus hari Jum’at, istana ini tutup sementara mulai pukul 11 siang, dan akan buka kembali mulai pukul 2 siang. Harga tiket masuknya cukup murah, berkisar Rp3.000 untuk wisatawan domestik dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara.


















2. Istana Gunung Sahilan
    Terletak di Kecamatan Gunung Sahilan (Kampar Kiri) Kabupaten Kampar. Istana Kerajaan Gunung Sahilan dari Pekanbaru Ibukota Provinsi Riau berjarak lebih kurang 70km atau dapat ditempuh lebih kurang 1jam perjalanan darat. Dulunya jalan akses menuju Istana,kita harus melewati jalur sungai melewati Sungai Kampar melalui rakit,pompong atau sampan. Kini Telah berdiri dengan kokoh sebuah jembatan. Tidak jauh dari jembatan tersebut kita dapat menjumpai sebuah Istana Tua yang sudah tidak terawat yaitu Istana Kerajaan Gunung Sahilan, Istana ini tepat berada di Jalan Istana.
Istana ini persis berada di depan Alun-alun Ninik mamak masyarakat Gunung Sahilan.  Didalam istana ini terdapat beberapa benda peninggalan Kerajaan Gunung Sahilan, diantaranya  meriam kecil atau lelo (sebutan masyarakat tempatan), kendi, gong hitam, tombak, pedang, payung kerajaan, yang apabila dibuka diyakini masyarakat sekitar maka daerah gunung sahilan akan turun hujan, sebuah guci yang pada musim kemarau terisi penuh, tapi ketika musim hujan gucinya kosong, kata masyarakat setempat yang menyakininya., tempat tidur beserta kasur dan beberapa photo lama yang terpajang didalam istana.

3. Candi Muara Takus
    Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Propinsi Riau, sekitar 128 Km. Perjalanan menuju Desa Muara Takus hanya dapat dilakukan melalui jalan darat yaitu dari Pekanbaru ke arah Bukittinggi sampai di Muara Mahat. Dari Muara Mahat melalui jalan kecil menuju ke Desa Muara Takus. Kompleks Candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi bernuansa Buddhistis ini merupakan bukti bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan.
Ada dua pendapat mengenai nama Muara Takus. Yang pertama mengatakan bahwa nam tersebut diambil dari nama sebuah anak sungai kecil bernama Takus yang bermuara ke Sungai Kampar Kanan. Pendapat lain mengatakan bahwa Muara Takus terdiri dari dua kata, yaitu “Muara” dan “Takus”. Kata “Muara” mempunyai pengertian yang sudah jelas, yaitu suatu tempat sebuah sungai mengakhiri alirannya ke laut atau ke sungai yang lebih besar, sedangkan kata “Takus” berasal dari bahasa Cina, Ta berarti besar, Ku berarti tua, dan Se berarti candi atau kuil. Jadi arti keseluruhan kata Muara Takus adalah candi tua yang besar, yang terletak di muara sungai.

4. Wisata Mangrove Mengkapan
    Kawasan Hutan Mangrove yang berada di Desa Mengkapan Kabupaten Siak, saat ini memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.


Kawasan yang dulunya dipandang sebelah mata, namun kali ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata. Keindahan yang dimiliki kawasan ini, dikarenakan hamparan laut yang indah yang bisa dinikmati dari jembatan kayu.

5. Pustaka Soeman HS
    Perpustakaan Soeman H.S. adalah salah satu perpustakaan dan penyimpanan arsip nasional yang berstatus perpustakaan provinsi. 
Perpustakaan ini dibangun oleh pemerintah Provinsi Riau. Perpustakaan ini dibangun dengan APBD Riau yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan Riau Membaca.

Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah, yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif.

Pada tahun 2008, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla datang untuk meninjau dan meresmikan Perpustakaan Soeman Hs.

Selain menjadi ruang baca, perpustakaan ini juga sekaligus menjadi ruang publik bagi masyarakat.
Desainnya unik terinsipirasi dari alas baca Al-Quran sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka.