Gubahan Y:
Bunyi lonceng tepat pukul 2 siang
menandakan waktu pulangku dari sekolah, perkenalkan nama aku Azlan sekarang
duduk dikelas 3 SMA. Aku tinggal bersama orang tua dan ke dua adikku, teriknya
siang itu aku mengayuh sepeda bersama temanku Toro, dari sekolah menuju
rumahku, rumahku berjarak sekitar 15 km dari sekolahku. Baju seragam putihku
mulai basah akibat keringat yang keluar dari tubuhku. Toro merupakan tetanggaku
dan dia teman bermain ku dari kecil, dia hanya tinggal bersama ibunya sewaktu
dia masih berumur 2 tahun bapak pergi mencari kerja keluar negri dan sampai
saat ini tidak ada kabarnya.
Krek..krek..aku membuka pintu pagar
rumah dan memarkirkan sepedaku di bawah pohon mangga di depan rumahku.aku masuk
kerumah “Assalamu’alaikum” sahutku dari luar, “Waalaikumsalam” sahut ibuku, dirumah ada ibu dan adikku, hari ini
ibu memasak makanan kesukaanku asam pedas. Tapi aku tidak langsung makan, aku
biasanya mununggu ayahku pulang dari sekolah, aku terbiasa makan siang bersama
keluargaku. Oh iya, Ayahku bekerja sebagai seorang guru di SMP dekat rumahku,
aku sangat Hormat kepada Ayahku, beliau tidak hanya sebagai kepala keluarga
kami, tetapi sebagai tauladan bagi aku.
Selepas makan siang aku pergi kerumah
Toro, kami rencana hari ini mau ke danau memancing ikan. Desaku sangat banyak
ikan air tawar dan sebagian masyarakat desaku bekerja sebagai nelayan. Aku pergi kedanau
bersama Toro naik sepedaku, ditengah perjalanan kami melihat segerombolan
monyet yang merusak perkebunan warga, didesaku banyak monyet liar yang merusak kebun
warga akibat habitatnya dirusak untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Kami pun
menghalau monyet itu untuk keluar dari perkebunan warga. Ketika itu aku
mendengar terikan “awww” aku melihat
Toro terduduk sambil memegang kakinya yang mengelurkan banyak darah, ternyata
kaki toro terkena paku dijembatan kayu
yang sudah rusak. Aku bergegas membawa toro ke Puskesmas dan kegiatan
memancingpun batal kami lakukan.
Keesokan harinya aku berangkat
sendiri kesekolah mendayung sepedaku, hari ini Toro tidak masuk sekolah
dikarenakan masih sakit akibat kakinya yang terkena paku semalam. Pagi ini
cuaca agak mendung, nampaknya akan turun hujan. “treek” apa yang aku takutkan
akhirnya muncul rantai sepedaku putus ditengah jalan, dan jarak kesekolahku
tinggal 5 km lagi, sedangkan sebentar lagi lonceng masuk akan berbunyi. Akupun berlari
menderet sepedaku dan rintik-rintik hujanpun mulai turun. Akupun akhirnya
sampai disekolah dengan pakaian setengah basah, dan teman-temankuku sudah masuk
kelas 5 menit yang lalu, aku menghadap guru piket, kebetulan guru piket yang
bertugas pada hari itu adalah pak sarno yang terkenal garang dan disiplin,
semua siswa takut kepadanya. “Assalamualaikum
pak, ma,,,af pak, saya hari ini datang terlambat” begitu ungkapku. Beliau memandangku
dengan tatapan dengan bola mata yang besar sambil memegang kumisnya yang tebal “kenapa kamu bisa telambat”..........................................................bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar